Renungan Idul Fitri

“Setiap habis Ramadhan hamba rindu lagi Ramadhan.

Saat-saat ada beribadat tak terhingga nilai mahalnya.

Setiap habis Ramadhan hamba cemas kalau tak sampai.

Umur hamba di tahun depan, berilah hamba kesempatan.

Alangkah nikmat ibadat bulan Ramadhan, sekeluarga, sekampaung, senegara.

Kaum Muslimin dan Muslimat sedunia,

seluruhnya tunduk dipersatuan dalam memohon ridha-Nya.”

Bimbo (Dikutip dari : Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan Syamsu Hilal)

Itulah ekspresi kerinduan Bimbo terhadap bulan Ramadhan yang dituangkan dalam sebuah nasyid. Mereka rindu bertemu Ramadhan kembali, tatkala Ramadhan yang penuh kesejukan meninggalkan mereka. Mereka cemas, khawatir umur yang diberikan Allah Swt. tak cukup untuk mengantarkannya kepada bulan Ramadhan berikutnya. Kecemasan tak akan bertemu kembali dengan Ramadhan adalah sebuah kewajaran. Beberapa saudara kita meninggal dunia sebulan menjelang Ramadhan. Mungkin juga ada tetangga kita dipanggil Allah Swt. sepekan menjelang Ramadhan. Bahkan mungkin nanti ada orang-orang dekat kita diwafatkan oleh Allah Swt. sehari menjelang Ramadhan, padahal mereka tentu sangat menginginkan dapat meraih keberkahan bulan Ramadhan sebulan penuh.

Alhamdulillah, tak terasa bulan Ramadhan 1438 sebentar lagi akan berakhir dan kita akan menyambut hari kemenangan. Dialah tamu yang sangat dirindukan oleh setiap Mukmin sejati. Mukmin yang senantiasa mencintai kesejukan jiwa, ketenteraman batin, ketenangan pikiran, dan kedekatan dengan Allah Swt. Kita tentu sangat berharap dapat bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya, menikmati hari demi harinya yang penuh dengan rahmat hingga menggapai hari kemenangan, Idul Fithri.

Oleh sebab itu, alangkah bahagianya jika kita mampu tetap menjaga hati, sikap, perkataan dan pikiran kita dalam menyusuri tapak demi tapak, bulan demi bulan, sampai tiba  kembali di bulan termulia, yakni bulan Ramadhan, bulan penuh ampunan, pahala dilipat gandakan. Jangan biarkan hati kita yang telah dimurnikan oleh puasa yang telah kita jalankan di Ramadhan tahun ini, dicemarkan kembali oleh hawa nafsu yang akan membinasakan kita, karena tak seorang pun mengetahui kapan tepatnya waktu Allah memanggil hamba-Nya.

Insya Allah bulan Ramadhan yang akan datang, akan memberikan nilai lebih dibanding Ramadhan sebelumnya. Kualitas dan kuantitas amaliyat kita lebih tinggi dari Ramadhan sebelumnya. Tentu saja hal ini bisa kita wujudkan bila kita pertama-tama menanamkan niat dan tekad yang kuat untuk mencapai keutamaan tersebut.

Akhir kata, Selamat menyambut hari kemenangan, Idul Fithri. Mudah-mudahan sebelas bulan ke depan hati kita akan tetap terjaga sempurna dalam naungan rahmat Allah Swt. Amin ya Rabbal Al’amin.

en_US