Berita & Artikel


Fenomena Doomspending dan Peluang Generasi Z dalam Menyongsong Masa Depan dengan Semangat Sumpah Pemuda 2024

Doomspending-Phenomenon

Oleh: Dhania Puspa

Pada peringatan ke-96 Sumpah Pemuda tahun 2024, tema “Maju Bersama Indonesia Raya” mengingatkan kita pada kekuatan kolaborasi dan semangat pemuda dalam menghadapi tantangan masa depan. Dalam konteks ekonomi modern, salah satu fenomena yang semakin relevan adalah doomspending-kecenderungan untuk mengeluarkan uang secara impulsif sebagai respons terhadap kecemasan atau tekanan emosional. Fenomena ini telah meningkat di kalangan Generasi Z, sebuah generasi yang dibesarkan di tengah ketidakpastian ekonomi global, pandemi, dan dampak teknologi pada kehidupan sehari-hari. Namun, dengan semangat Sumpah Pemuda, Generasi Z dapat memanfaatkan tantangan ini sebagai peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik dan lebih stabil.

 

  1. Memahami Fenomena Doomspending di Kalangan Generasi Z

Understanding-the-Doomspending

Doomspending adalah istilah yang menggambarkan perilaku konsumtif di mana seseorang mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang secara impulsif, sering kali sebagai bentuk pelarian dari kecemasan atau perasaan tidak nyaman. Fenomena ini telah menjadi tren di kalangan Generasi Z, terutama selama masa pandemi ketika banyak orang merasa terisolasi dan tidak pasti tentang masa depan. Dalam situasi seperti ini, berbelanja bisa memberikan rasa kontrol dan kepuasan sementara.

Namun, perilaku doomspending dapat berdampak negatif pada kesehatan finansial jangka panjang. Generasi Z, yang sudah menghadapi tekanan ekonomi akibat tingginya biaya pendidikan, ketidakpastian pekerjaan, dan tantangan dalam membeli properti, sering kali jatuh ke dalam siklus utang karena kebiasaan belanja impulsif ini. Dalam jangka panjang, ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk mencapai kestabilan finansial.

 

  1. Penyebab Doomspending dan Dampaknya pada Generasi Z

Causes-of-DoomspendingAda beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku doomspending di kalangan Generasi Z, di antaranya:

  • Ketidakpastian Ekonomi: Krisis ekonomi global, inflasi, dan ketidakpastian pekerjaan membuat banyak orang merasa cemas dan tidak yakin tentang masa depan. Belanja sering kali menjadi pelarian sementara dari perasaan ini.
  • Tekanan Sosial dari Media Sosial: Generasi Z sangat terhubung dengan media sosial, yang sering kali mendorong konsumerisme dan standar gaya hidup yang tidak realistis. Ini menciptakan tekanan untuk tampil sempurna atau mengikuti tren, yang mendorong pengeluaran yang tidak perlu.
  • Akses Mudah ke Platform E-commerce: Dengan meningkatnya penggunaan platform e-commerce dan metode pembayaran digital, Generasi Z dapat dengan mudah melakukan pembelian dalam hitungan detik. Ketidakmampuan untuk mengontrol pengeluaran menjadi masalah yang umum.
  • Tekanan Mental dan Emosional: Kecemasan terkait masa depan, pekerjaan, dan situasi global sering kali memicu perilaku doomspending sebagai bentuk “self-care” atau kompensasi emosional.

Dampaknya bisa serius, termasuk penurunan tabungan, akumulasi utang, dan masalah keuangan yang memperburuk tekanan mental yang sudah ada. Untuk mengatasi tantangan ini, Generasi Z perlu memahami bagaimana mengelola keuangan mereka secara bijak dan bagaimana mengalihkan energi negatif menjadi sesuatu yang lebih produktif.

 

  1. Menghadapi Doomspending dengan Semangat Sumpah Pemuda

Integrating-the-ValuesSemangat Sumpah Pemuda menekankan kolaborasi, kemandirian, dan tanggung jawab dalam membangun masa depan yang lebih baik. Prinsip-prinsip ini bisa menjadi pedoman bagi Generasi Z dalam menghadapi doomspending dan tantangan ekonomi lainnya. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil oleh Generasi Z dengan memanfaatkan semangat Sumpah Pemuda:

  • Kolaborasi untuk Membangun Literasi Keuangan: Salah satu cara untuk mengatasi doomspending adalah dengan meningkatkan literasi keuangan di kalangan Generasi Z. Melalui kolaborasi dengan teman sebaya, komunitas, dan organisasi, pemuda bisa belajar mengelola keuangan secara bijak, mengembangkan kebiasaan menabung, dan menghindari perilaku konsumtif. Program-program pelatihan keuangan yang digagas oleh lembaga pendidikan, komunitas, dan bahkan platform digital bisa menjadi cara efektif untuk mempromosikan literasi keuangan yang lebih baik.
  • Menjadi Pengusaha Mandiri: Semangat kewirausahaan yang diusung dalam Sumpah Pemuda dapat mendorong Generasi Z untuk berinovasi dan menciptakan peluang baru, termasuk menjadi pengusaha mandiri. Alih-alih terjebak dalam doomspending, pemuda dapat mengalihkan energi dan sumber daya mereka untuk membangun usaha kecil, bisnis berbasis digital, atau berpartisipasi dalam ekonomi kreatif yang sedang berkembang pesat di Indonesia.
  • Mendorong Inovasi Sosial dan Ekonomi Berkelanjutan: Generasi Z dikenal sebagai generasi yang lebih peduli pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Dengan memanfaatkan semangat kolaboratif dari Sumpah Pemuda, mereka dapat mengembangkan proyek-proyek sosial yang tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan, tetapi juga menciptakan model bisnis yang lebih etis dan berkelanjutan. Ini tidak hanya memberikan solusi terhadap doomspending, tetapi juga membantu menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi baru.

 

  1. Mengambil Peluang dari Ketidakpastian: Persiapan Masa Depan

Seizing-OpportunitiesMeskipun doomspending menunjukkan kelemahan dalam pengelolaan keuangan pribadi, Generasi Z juga memiliki potensi besar untuk membalikkan situasi ini. Di tengah ketidakpastian ekonomi, mereka dapat mengambil sejumlah langkah strategis yang sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik:

  • Pengelolaan Keuangan yang Proaktif: Melatih diri untuk menjadi lebih bijaksana dalam mengelola keuangan adalah kunci untuk menghadapi tantangan seperti doomspending. Generasi Z dapat memanfaatkan berbagai aplikasi keuangan, kursus online, dan bimbingan dari mentor untuk belajar menabung, berinvestasi, dan membuat keputusan finansial yang lebih bijak.
  • Menghadapi Era Digital dengan Kewaspadaan: Di tengah era digital yang serba cepat, penting bagi Generasi Z untuk mengembangkan kesadaran tentang dampak media sosial dan platform e-commerce terhadap perilaku konsumtif mereka. Dengan mengurangi waktu yang dihabiskan di platform yang mendorong konsumerisme dan meningkatkan kualitas konsumsi konten, mereka dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan finansial dan mental.
  • Memanfaatkan Teknologi untuk Pengembangan Diri: Alih-alih doomspending, Generasi Z bisa memanfaatkan teknologi untuk belajar hal-hal baru yang dapat meningkatkan keterampilan mereka. Dari kursus online hingga program magang jarak jauh, Generasi Z memiliki akses ke peluang pendidikan dan pengembangan yang lebih besar daripada generasi sebelumnya. Dengan meningkatkan keterampilan di bidang teknologi, pemasaran digital, atau bisnis on

 

  1. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda ke dalam Kehidupan Finansial

Facing-DoomspendingSumpah Pemuda bukan hanya simbol kebangkitan nasional, tetapi juga sebuah panduan untuk generasi muda dalam menyongsong masa depan. Generasi Z dapat mengambil inspirasi dari nilai-nilai kebersamaan, kemandirian, dan komitmen terhadap masa depan yang lebih baik dalam mengatasi masalah doomspending dan tantangan ekonomi lainnya.

  • Bersama untuk Kemandirian Finansial: Pemuda Indonesia, terutama Generasi Z, bisa berkolaborasi dalam komunitas untuk saling mendukung dalam mencapai kemandirian finansial. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, mereka bisa membantu satu sama lain dalam menghindari utang konsumtif dan mengembangkan kebiasaan finansial yang lebih sehat.
  • Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan: Generasi Z memiliki tanggung jawab untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk masyarakat. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam keputusan finansial mereka, mereka dapat menjadi agen perubahan yang mendorong ekonomi yang lebih beretika dan bertanggung jawab.

Jika Anda adalah bagian dari Generasi Z dan ingin memahami lebih dalam bagaimana mengelola keuangan dengan bijak atau mencari cara untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, Qando Qoaching menawarkan program pelatihan dan coaching yang dirancang khusus untuk mendukung Anda. Kami menyediakan bimbingan dalam literasi keuangan, kewirausahaan, serta pengembangan diri agar Anda siap menghadapi tantangan masa depan. Kunjungi campsite.bio/qqgroup dan ikuti media sosial kami untuk informasi lebih lanjut tentang program kami.

id_ID