
June 9-2025
Oleh: Dhania Puspa Purbasari
Di balik keberhasilan banyak bisnis keluarga di Indonesia, terdapat tantangan serius yang kerap tak terlihat hingga akhirnya berdampak besar: kutukan generasi ketiga. Ungkapan populer “the first generation builds, the second enjoys, the third destroys” bukanlah mitos semata. Data menunjukkan hanya sekitar 13% bisnis keluarga di Indonesia yang berhasil bertahan hingga generasi ketiga.
Fenomena ini bukanlah semata soal persaingan pasar atau tekanan ekonomi, melainkan tentang persoalan internal keluarga yang belum disiapkan dengan matang. Ketidaksiapan dalam menghadapi transisi antar-generasi sering kali menjadi pemicu runtuhnya bisnis yang dulunya dibangun dengan susah payah dan semangat penuh nilai.
Mengapa Banyak Bisnis Gagal Bertahan?
Riset dari PwC dan McKinsey mengungkap beberapa penyebab utama kegagalan bisnis keluarga lintas generasi:
- Tidak adanya perencanaan suksesi yang jelas – Pembicaraan tentang pergantian kepemimpinan sering dihindari karena dianggap tabu atau terlalu sensitif.
- Tata kelola yang tidak formal – Ketika peran dan wewenang tidak didefinisikan, konflik mudah terjadi.
- Emosi pribadi memengaruhi keputusan bisnis – Ketegangan antar anggota keluarga sering menciptakan ketidakstabilan dalam organisasi.
- Ketergantungan pada satu tokoh sentral – Saat sang pendiri mundur, sistem ikut goyah.
- Nepotisme dan penolakan terhadap profesional luar – Kurangnya sudut pandang baru menghambat inovasi dan pertumbuhan.
- Kurangnya pendidikan dan pelatihan generasi penerus – Banyak generasi muda yang mewarisi aset, tapi tidak dibekali kepemimpinan dan tanggung jawab.
Solusinya: Bertransformasi dengan Tetap Setia pada Akar
Agar bisnis keluarga mampu bertahan, dibutuhkan transformasi—bukan hanya mempertahankan tradisi. Transformasi ini tidak harus menghapus nilai-nilai keluarga, tetapi justru memformalkan nilai-nilai itu dalam bentuk sistem yang kuat dan inklusif.
Salah satu cara terbaik adalah dengan membangun tata kelola keluarga yang sehat: mulai dari membuat konstitusi keluarga, membagi peran dengan adil, hingga menyiapkan proses suksesi secara terencana dan terbuka.
Bersama, Kita Bisa Lebih Kuat
Kutukan generasi ketiga bukanlah akhir dari cerita. Banyak keluarga di Asia dan dunia berhasil melewatinya dengan pendekatan yang tepat. Yang diperlukan hanyalah kemauan untuk memulai percakapan penting, membuka diri terhadap bantuan profesional, dan membangun struktur yang mendukung keberlanjutan.
Melalui program Stronger Together dari Qando Qoaching, kami hadir untuk mendampingi Anda dan keluarga dalam membangun warisan bisnis yang tidak hanya sukses, tetapi juga berkelanjutan dan bermakna. Kami percaya bahwa keluarga yang bersatu dengan visi yang jelas akan mampu menghadapi tantangan zaman dengan kekuatan yang tak tergoyahkan.
Warisan bukan hanya tentang apa yang kita tinggalkan—ini tentang apa yang kita bangun bersama, sekarang.
Ingin memastikan bisnis keluarga Anda tetap kuat hingga generasi mendatang?
Begin your journey with Stronger Together, our dedicated family business consulting program at Qando Qoaching.
Kunjungi kami di: www.qq.co.id
Pelajari lebih lanjut: https://campsite.bio/qqgroup
Ikuti kami di media sosial: @QandoQoaching